Selasa, 04 Januari 2011

KEUTAMAAN MENYEMPURNAAN RUKUN


Rasulullah SAW Bersabda...
" Perumpamaan shalat fardlu adalah ibarat timbangan, siapa yang menepatinya, maka ia memperoleh secara cukup"

" dua orang dari umatq berdiri untuk shalat. rukuk dan sujud mereka sama. tetapi perbedaan di antara kedua shalat mereka adalah seperti antara langit dan bumi" dengan sabdanya ini, beliau mengisyaratkan kekhusukan.

" sejahat-jahat manusia yang mencuri, adalah yang mencuri dari sebagian shalatnya"

KEUTAMAAN BERJAMA'AH


Rasulullah SAW Bersabda...
" Shalat jama'ah melebihi shalat sendirian dengan dua puluh tujuh derajat"

" Barang siapa yang menegakkan shalat selama 40 hari dengan berjama'ah tanpa ketinggalan takhbiratul ihram (imam), maka Allah menetapkan baginya kebebaan. kebebasan dari kemunafikkan dan kebebasan dari api neraka"

KEUTAMAAN SHOLAT FARDLU


Rasulullah SAW bersabda..
"Shalat-shalat adalah penghapus dosa (kafarah) bagi (dosa) yang terjadi di antara shalat dengan shalat lainnya selama dosa-dosa besar (khabair) dihindari

"di antara kita dan orang-orang munafik terdapat kesaksian-kesaksian, yaitu sepertiga malam pertama dan subuh, mereka tidak dapat memperolehnya"

"Shalat adalah tiang agama, barang siapa meninggalkannya, ia telah meninggalkan agamaya"

"di riwayatkan bahwasnya pertama kali yang akan dilihat pada hari kiamat adalah tentang shalatnya, jika shalatnya sempurna, maka diterima darinya amalan-amalan lainnya. tetapi jika shalatnya tidak sempurna, maka ditolak darinya amalan-amalan lainnya"

KEUTAMAAN ADZAN


Rasulullah SAW. bersabda...
"Pada hari kiamat, ada tiga golongan yang berada di atas bukit kecil yang terbuat dari kesturi yang sangat wangi. mereka tidak disentuh penghisaban dan tidak ditimpa ketakutan sehingga selesai penghisaban diantara manusia. mereka itu adalah orang yang membaca Al-Qur'an karena mengharap keridloan dari Allah SWT, orang yang diuji dengan rezeki (yang banyak) di dunia, tetapi hal itu tidak memalingkannya dari beramal untuk akhirat dan orang yang melantunkan adzan untuk sholat"

"Tangan Ar-Rahman, berada di atas kepala orang yang melantunkan adzan (muadzin) hingga ia menyelesaikan adzan"